Perilaku Konsumen: Pengertian, Tipe, Faktor, Model, Manfaat Studi dan Contohnya
![]() |
Sumber: kindpng.com |
Dalam dunia pemasaran, perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami. Dalam transaksi, konsumen dan pembeli adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.
Seorang pebisnis tentunya menginginkan angka penjualannya memuaskan. Melakukan kegiatan pemasaran yang disesuaikan dengan perilaku atau karakter khas konsumen selaku target pasar adalah salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Memangnya apa sih perilaku konsumen itu?
Daftar isi
- 1 Pengertian Perilaku Konsumen
- 2 Tipe Perilaku Konsumen
- I Dissonance Reducing Buying Behavior (Perilaku Membeli yang Mengurangi Disonasi)
- II Habitual Buying Behavior (Perilaku Membeli Yang Sudah Terbiasa)
- III Complex Buying Behavior (Perilaku Membeli Yang Kompleks)
- IV Variety Seeking Behavior (Perilaku Mencari Keragaman Produk)
- 3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
- I Faktor Pribadi
- II Faktor Psikologis
- III Faktor Sosial
- IV Faktor Budaya
- 4 Model Perilaku Konsumen
- I Learning Model
- II Psychoanalytic Model
- III Sociological Model
- IV Input, Process, Output
- V Black Box Model
- VI Pavlovian Model
- 5 Informasi yang Diperoleh dari Perilaku Konsumen
- 6 Manfaat Studi Perilaku Konsumen
- 7 Contoh Perilaku Konsumen
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Para ahli menjabarkan istilah perilaku konsumen seperti berikut:
James F. et al (1994), Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang akan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan juga akan menghabiskan produk dan jasa, yang termasuk proses keputusan yang mendahului dan juga akan menyusuli tindakan ini.
Schiffman dan Kanuk (2008:6), Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan juga akan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang akan diharapkan dapat memenuhi suatu kebutuhannya.
Kotler dan Keller (2016:179) menyampaikan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana kelompok, individu, maupun organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta bagaimana ide, jasa / pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Loudon dan Della Bitta (1993), Konsumen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dan juga kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini akan melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau juga akan mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Ebert dan Griffin (1995), Consumer behavior akan dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk dapat membuat keputusan tentang suatup roduk yang akan dibeli dan juga dikonsumsi.
Menurut Mowen dan Minor (Sangadji dan Sopiah), perilaku konsumen adalah studi dari unit-unit & proses pembuatan sebuah keputusan yang terlibat penerimaan, pemakaian, pembelian, ditambah penentuan ide, jasa, dan barang.
Menurut Engel et al (Sangadji dan Sopiah, 2012 : 7), Perilaku konsumen adalah sebuah tindakan yang terlibat secara langsung dalam pemerolehan, konsumsi, serta penghabisan produk atau jasa. Termasuk proses menyusul dan mendahului tindakan.
Tipe Perilaku Konsumen
Dissonance Reducing Buying Behavior (Perilaku Membeli yang Mengurangi Disonasi)
Mengutip Britannica, saat memiliki perilaku ini, konsumen akan sangat terlibat dalam proses pembelian. Akan tetapi, mereka kesulitan menentukan perbedaan antar merek.
Contoh: Kamu ingin membeli kompor listrik. Akan tetapi, menurutmu tak ada perbedaan antara merek smartphone A, B dan C.
Habitual Buying Behavior (Perilaku Membeli Yang Sudah Terbiasa)
Konsumen disini tak banyak terlibat saat memilih atau mencari produk. Mereka cenderung memilih atau mencari produk didasarkan kebiasaan. Sehingga keputusan membeli tidak dipengaruhi campaign / loyalitas dari produk.
Contoh: Kamu biasa membeli sabun mandi merek A. Ketika sabun mandimu habis dan kamu ingin membeli, fokus pertamamu adalah untuk mencari sabun mandi merek A.
Complex Buying Behavior (Perilaku Membeli Yang Kompleks)
Dalam perilaku ini, konsumen cenderung berpikir panjang guna memastikan keputusan pembelian.
Contoh: Saat kamu ingin belanja barang branded, tentunya kamu akan mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan pembelian. Sebab, barang branded sudah pasti mahal, disamping itu kamu juga jarang membelinya.
Variety Seeking Behavior (Perilaku Mencari Keragaman Produk)
Konsumen dengan tipe perilaku yang seperti ini membeli produk yang berbeda-beda. Bukan karena tidak puas dengan produk yang sebelumnya, melainkan karena didasari oleh motivasi untuk mencari variasi produk.
Contoh: Kamu sering membeli onigiri. Setiap melakukan pembelian, kamu selalu memilih onigiri dengan isi yang berbeda.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ketika konsumen ingin melakukan pembelian, dalam proses tersebut terdapat banyak hal yang dilakukan dan dipertimbangkan.
Hal tersebut memunculkan sejumlah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Faktor tersebut antara lain:
Faktor Pribadi
Faktor ini berasal dari pribadi konsumen itu sendiri. Faktor ini mencakup usia, jenis kelamin, budaya, profesi, latar belakang dan lain-lain.
Faktor Psikologis
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis konsumen tersebut. Faktor ini bisa ditinjau dari respons dan sikap konsumen terhadap campaign pemasaranmu dan kebutuhan pribadi mereka.
Faktor Sosial
Singkatnya, faktor ini mencakup status sosial konsumen itu sendiri kemudian kondisi lingkungan sosial dimana konsumen tinggal.
Faktor Budaya
Faktor budaya mencakup agama, ras, adat, dan juga stratifikasi sosial. Latar belakang budaya seorang konsumen akan mempengaruhi perilaku atau sikap mereka terhadap penawaran suatu produk.
Model Perilaku Konsumen
Penting untuk seorang pelaku pemasaran atau marketer untuk mengetahui model perilaku konsumen.
Berikut adalah penjelasan mengenai apa saja model perilaku konsumen atau consumer behavior.
Learning Model
Mengutip Hubspot, model ini mengacu pada teori di mana perilaku konsumen biasanya menunjukkan keinginan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, misalnya kebutuhan pangan.
Psychoanalytic Model
Model perilaku ini menjelaskan bahwa konsumen sebagai individu memiliki motif yang mengakar kuat, baik secara sadar maupun tidak, yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
Sociological Model
Model sosiologi menjelaskan bahwasanya keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tempat individu dalam kelompok masyarakat yang berbeda, seperti keluarga, teman, kolega dan lainnya.
Input, Process, Output
Input, merupakan strategi marketing atau pemasaran yang disusun oleh sebuah perusahaan (produsen/penjual). Mencakup produk, harga, tempat, dan promosi.
Process, yang berhubungan dengan proses transaksi oleh seorang konsumen. Mulai dari mengetahui hingga mengevaluasi kualitas serta harga produk.
Terakhir adalah output, yang merujuk pada respons konsumen terhadap produk atau layanan yang disediakan perusahaan.
Black Box Model
Model ini juga dikenal dengan sebutan Stimulus-Respons, menjelaskan bahwasanya konsumen adalah pemikir individu yang memproses rangsangan internal dan eksternal untuk membuat keputusan pembelian.
Pavlovian Model
Model ini ditemukan dan dikemukakan oleh Ivan Pavlov. Model ini menitikberatkan pada perilaku psikologis konsumen dalam menentukan keputusan belanja.
Model ini meliputi tiga indikator utama dalam consumer behavior, yaitu:
- Drive, adalah sebuah stimuli yang memancing sebuah aksi.
- Drives, merupakan kebutuhan psikologis yang dimiliki konsumen seperti rasa lapar, rasa sakit, dan sebagainya.
- Reinforcement, merupakan efek yang ditimbulkan dari reaksi antara stimulus dengan produk yang sedang ditawarkan oleh penjual atau sales.
Informasi yang Diperoleh dari Perilaku Konsumen
Beberapa informasi berikut bisa kamu dapatkan ketika mempelajari perilaku konsumen, yakni:
- Segmentasi Pasar
- Analisis Pendapat Konsumen
- Analisis Kampanye
- Analisis Sentimen
Manfaat Studi Perilaku Konsumen
Seorang marketer perlu mengetahui bahwa menganalisa perilaku konsumen sangatlah penting dalam dunia marketing.
Mengutip Cooltrack, perilaku konsumen tak hanya berguna untuk pengembangan produk baru. Studi ini juga dapat digunakan oleh product analyst untuk melakukan perbaikan produk yang telah ada.
Selain itu, dengan mengetahui perilaku khas dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan kepada mereka. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
- Memprediksi Tren Pasar
- Meningkatkan Daya Saing dengan Kompetitor
- Merancang Program Marketing yang Sesuai
- Memahami Perbedaan Berbagai Kelompok Konsumen
- Meningkatkan Kualitas Layanan
Contoh Perilaku Konsumen
Promosi Pakaian
Seorang pengusaha pakaian terjun langsung ke lapangan untuk mempromosikan produknya. Disana ia menemui berbagai macam karakter dari konsumen, mulai dari konsumen yang melakukan banyak pertimbangan akan model, bahan, juga kualitas sebelum melakukan pembelian, serta ada pula konsumen yang hanya merasa cocok dengan model pakaiannya dan langsung melakukan pembelian.
Promosi Elektronik
Dalam mempromosikan produk elektronik sering dijumpai beberapa perilaku konsumen, seperti konsumen yang fokus akan prinsip 'murah juga awet' serta konsumen yang berprinsip 'mahal sekalian, sudah pasti awet'.
*******
Baik sobat, itulah pengertian, tipe, faktor, model, manfaat studi dan contoh Perilaku Konsumen dari aku, semoga isi artikel diatas membantu menutupi keresahan kalian.
Eh jangan lupa ya, untuk tinggalkan review di komentar dan juga SHARE artikel ini ke kawan serta kerabat kalian yang lagi butuh akan informasi diatas. bye bye.....😘😘
Komentar
Posting Komentar